Senin, 07 Januari 2013

BIRRUL WALIDAIN



 
1.      Istilah Birrul Walidain berasal langsung dari nabi ketika ditanya oleh Abdullah Bin Mas`ud tentang amalan yang paling disukai oleh Allah SWT
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّ العَمَلِ اَحَبُّ اِلَى اللهِ تَعَالَى ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قُلْتُ ،ثُمَّ اَيٌّ : قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ، قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ : اَلْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ (متفق عليه)
2.     Arti Birrul Walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua orang tua. Al-Qur`an menggunakan istilah IHSAN (QS. AL-ISRA : 23)

3.      Kedudukan Birrul Walidain
Birrul Walidain menempati kedudukan yang istimewa oleh ajaran Islam, mengapa?
a.      Perintah Ihsan kepada orang tua diletakkan sesudah perintah beribadah kepada-Nya
b.      Allah mewasiatkan kepada manusia untuk berbuat ihsan kepada orang tua
c.       Allah meletakkan perintah berterima kasih kepada orang tua langsung sesudah perintah berterima kasih kepada Allah SWT
d.      Rasulullah saw meletakkan Birrul Walidain sebagai amalan nomor dua terbaik sesudah shalat tepat waktu (HR. Mutafaqun Alaih)
e.      Rasulullah mengaitkan keridhaan dan  

4.      Bentuk-bentuk Birrul Walidaini
a.      Mengikuti keinginan dan saran orang tua dari segala aspek, selagi tidak bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-sunah. (QS. 31 : 15 ; HR.Muslim)
b.      Menghormati  dan memuliakan orang tua dengan penuh rasa terima kasih dan kasih sayang atas segala jasanya yang tidak mungkin bisa dinilai dengan apa pun. (QS. 31 : 14 ; QS. 17 : 23)
c.       Membantu orang tua secara fisik atau pun materi (HR. Muslim; HR. Buchori dan Muslim
d.      Mendoakan orang tua, agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT (QS. 17 : 24)
e.      Setelah orang tua meninggal, pelaksanaan Birrul Walidain dengan cara (HR. Abu Dawud).
-          Mengurusi jenazahnya dengan sebaik-baiknya.
-          Melunasi hutang-hutangnya
-          Melaksanakan wasiat
-          Meneruskan silahturahmi yang dibinanya semasa hidup
-          Memuliakan sahabat-sahabatnya
-          Mendoakannya

5.      ANCAMAN terhadap orang yang durhaka kepada orang tua.
Durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar kedua sesudah syirik (HR. Bukhori). Dan azabnya disegerakan oleh Allah di dunia ini (HR.Hakim)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH SOAL BAHASA ARAB IDHAFAH DAN MUBTADA KHOBAR

1. Analisalah kalimat di bawah ini dan identifikasikan mana mudhaf dan mana mudhaf ilaihnya ! مُضَافٌ إِلَيْهِ ...