Kamis, 29 Maret 2012

lima larangan Allah



Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara?..... Aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya .
1.    Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu.
2.    Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali
3.    Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa
4.    Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka
5.    Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Senin, 05 Maret 2012

HARAM VS HALAL

Assalamualaikum Wr.Wb
Halal, salah satu perkara yang biasanya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti makanan, minuman, uang dan lain-lain. mengapa para koruptor selalu mempunyai masalah terhadap anaknya yang tidak sesuai dengan harapan seperti terjerumus narkoba, atau pun minuman keras? apakah benar karena suatu perkara mengakibatkan NERAKA ? benarkah prilaku para perampok yang mengatas namakan kemiskinan, kemudian membagikan hartanya kepada fakir miskin termasuk kedalam prilaku kebaikan? dalam suatu hadits dikatakan " Innamal a`malu binniyat" segala sesuatu tergantung dengan niat.
untuk itu penulis mencoba untuk membagikan sedikit dalil-dalil yang mengharuskan mengapa kita mengambil yang halal dalam kehidupan sehari-hari. semoga dapat diambil manfaatnya. WALLAHU A`LAM BISHAWAB







1. طَلَبُ الحَلاَلِ فَرِيْضَةً عَلىٰ كُلّ ِ مَسْلِمٍ . (رَوَاهُ اِبْنُ مَسْعُوْد
“Menuntut yang halal itu wajib atas setiap muslim”. (H.R. Ibnu Mas`ud)

2. اَطِبْ طُعْمَتَكَ تُسْتَجَبْ دَعْوَتُكَ (رَوَاهُ الطَبْرَانِى
“Perbaikilah makananmu, maka Allah akan mengabulkan doa`mu”.

3. مَنْ سَعىٰ عَلىٰ عِيَالِهِ مِنْ حَلِّهِ فَهُوَ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ، وَمَنْ طَلَبَ الدُّنِيَا فِي عَفَافٍ كَانَ فِيْ دَرَجَةِ الشُّهَدَاءِ. (رَوَاهُ الطَبْرَانِى
“Barangsiapa mengusahakan buat keluarganya dari barang yang halal, maka ia ibarat seorang pejuang di jalan Allah. Dan barangsiapa mencari dunia yang halal dengan menjaga diri dari sesuatu yang tak berguna, maka ia menduduki derajat seperti derajat seorang syuhada”. (HR. Ath-Thabrani)

4. مَنْ اَكَلَ الْحَلاَلَ اَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نَوَّرَ الله ُقَلْبَهُ وَاَجْرٰى يَنَابِيْعُ الحِكْمَةِ مِنْ قَلْبِهِ عَلىٰ لِسَانِهِ. (رَوَاهُ أَبُوْ نُعَيْمِ
“Barangsiapa memakan makanan yang halal selama empat puluh hari maka Allah akan menyinari kalbunya dan akan memancarkan ilmu hikmat dari kalbunya ke lisannya.” (HR. Abu Nuaim)

5. اِنَّ لِلّهِ مَلَكًا عَلىٰ بَيْتٍ المَقْدِسِ يُنَادِى كُلَّ لَيْلَةٍ مَنْ اَكَلَ حَرَامًا لَمْ يُقْبَلْ مِنْهُ صَرْفٌ وَلاَعَدْلٌ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِى
“Sesungguhnya Allah mempunyai seorang malaikat di Baitul Maqdis, yang setiap malam berseru: Barang siapa memakan makanan yang haram, tidak akan diterima amalnya sedikit pun baik yang sunah maupun yang wajib”. (HR.Ad-Dailamy)

6. مَنِ اشْتَرٰى ثَوْبًا بِعَشْرَةِ دَرَاهِمَ وَفِي ثَمَنِهِ دِرْهَمٌ حَرَامٌ لَمْ يُقْبَلِ اللهُ صَلاَتَهُ مَادَامَ عَلَيْهِ مِنْهُ شَيْءٌ. (رَوَاهُ أَحْمَد
“Barang siapa membeli sebuah baju dengan harga sepuluh dirham sedang didalamnya ada satu dirham haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama uang haram itu masih ada padanya”. (HR. Ahmad)

7. مَنْ اَصَابَ مَالاً مِنْ مَأْثَمٍ فَوَصَلَ بِهِ رَحِمًا اَوْ تَصَدَّقَ بِهِ اَوْ اَنْفَقَهُ فِيْ سَبْيِلِ اللهِ جَمَعَ اللهُ ذ ٰلِكَ جَمِيْعًا ثُمَّ قَذَفَهُ فِي النَّارِ. (رَوَاهُ أبُوْ دَاوُد
“Barangsiapa memperoleh harta dari jalan yang haram, lalu dengan harta itu ia hubungkan tali silahturahmi atau ia sedekahkan atau ia belanjakan di jalan Allah, maka Allah akan mengumpulkan semuanya itu dan kemudian dilemparkannya ke dalam neraka”. (HR.Abu Daud)

8. مَنْ لاَ يُبَالِ مِنْ اَيْنَ اِكْتَسَبَ المَالَ لَمْ يُبَالِ اللهُ مِنْ اَيْنَ اَدْخَلَهُ النَّارَ. (رَوَاهُ الدَّيْلَمِى
“Barangsiapa tidak perduli darimana ia memperoleh harta, maka Allah pun tidak akan perduli dari pintu mana akan memasukkan ia ke neraka”.(HR.Ad-Dailamy)

9. كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ حَرَامٍ فَالنَّارُ اَوْلىٰ بِهِ (رَوَاهُ التُّرْمُذِى
“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempat yang pantas baginya”. (HR. At-Thurmudzi)


inti dari dalil-dalil diatas dapat saya simpulkan diantaranya:
1. wajib bagi seorang muslim untuk mengambil yang halal
2. salah satu syarat diijabah (diterimanya ) doa adalah dengan hati-hati dalam memakan makanan
3. allah akan memberikan derajat syuhada kepada seseorang yang menafkahkan keluarganya dengan perkara halal
4. memakan makanan halal akan memudahkan ilmu masuk kedalam dirinya
5. dengan memakan makanan haram, amalan kita baik sunah maupun wajib tidak akan diterima
6. makanan/uang haram akan membuat shalat kita tidak akan diterima
7. sedekah ataupun tali silahturahmi dari sesuatu yang haram, tempatnya hanyalah dineraka
8. Yang tidak memperdulikan darimana harta itu didapat (baik halal atau pun haramnya), maka Allah pun tidak akan memperdulikan darimana hamba tersebut akan dilemparkan kedalam neraka
9. setiap daging yang tumbuh dalam diri kita berasal dari yang haram, kesemuanya akan ditempatkan ke dalam neraka.

semoga kita dapat mengambil manfaatnya. WALLAHU A`LAM BISHAWAB

JANGAN BERPUTUS ASA DARI RAHMAT DAN AMPUNAN ALLAH

 Assalamu alaikum Wr.Wb
Satu lagi tulisan ini mudah-mudahan dapat membantu anda dalam berdakwah atau dapat disampaikan kepada teman-teman anda sekalian , wassalam


1.    QS. YUSUF : 87

Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".



2.   QS. AZ-ZUMAR : 53
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Minggu, 04 Maret 2012

riya

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB

MASALAH RIYA ADALAH PERMASALAHAN SEPELE AKAN TETAPI MEMPUNYAI DAMPAK YANG SANGAT BERARTI KEPADA AMAL KITA , BERIKUT INI ADALAH SEDIKIT BAHASAN RIYA BERIKUT DALIL-DALIL YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH TERSEBUT. SEMOGA BERMANFAAT UNTUK IKHWAN DAN AKHWAT SEKALIAN

1. RIYA AKAN MENGHAPUS AMAL

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S Al-Baqarah (2):264)


2. ORANG YANG RIYA ADALAH TEMAN SETAN

وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا
Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. (Q.S An-Nisa (4):38)


3. NERAKA WAIL BALASAN BAGI ORANG YANG RIYA

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,    فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ   : 4
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,    الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ  :  5
orang-orang yang berbuat ria.    الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ   : 6
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.    وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ   : 7
 (Q.S Al-Ma`un(107):4-7)







4. RIYA MERUPAKAN CIRI ORANG MUNAFIK

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلا قَلِيلا
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S An-Nisa (4):142)

CONTOH SOAL BAHASA ARAB IDHAFAH DAN MUBTADA KHOBAR

1. Analisalah kalimat di bawah ini dan identifikasikan mana mudhaf dan mana mudhaf ilaihnya ! مُضَافٌ إِلَيْهِ ...